Ramadan dengan Cinta #12 : Valantine dan Hari Cinta

Penulis : Prof. Dr. KH. Muammar Muhammad Bakry, Lc., MA. (Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Selatan)

Alkisah seorang bernama St Valentine dikenal sebagai pendeta yang sangat taat beragama dan selalu senang membantu orang lain.

Bahkan, ia juga kerap membantu orang-orang Kristen melarikan diri dari penjara Romawi yang terkenal sangat kejam pada zaman itu.

Sebagai seorang pendeta, St Valentine mengabdikan dirinya kepada Kaisar Claudius II yang saat itu memerintah Roma.

Suatu ketika, Kaisar Claudius II mengeluarkan sebuah keputusan bahwa para laki-laki yang masih belum memiliki pasangan tidak diperbolehkan untuk menikah dan harus
menjadi bala tentara.

St. Valentine pun sangat menentang keputusan tersebut. Sebab, ia merasa bahwa keputusan itu sangat tidak adil bagi pihak laki-laki.

St. Valentine kemudian memberanikan diri melawan keputusan yang dicetus Kaisar Claudius II dengan menikahkan pasangan muda-mudi yang sedang jatuh cinta.

Namun, sayangnya, tindakan yang dilakukan St. Valentine diketahui oleh pihak kekaisaran sehingga ia pun dijatuhi hukuman mati.

Namun, sebelum dieksekusi, St. Valentine lebih dulu ditahan di dalam penjara. Mendekam di penjara tidak menjadi penghalang bagi St. Valentine untuk membantu sesama.

Sebab, di sana St. Valentine sempat berusaha menyembuhkan anak gadis kepala sipir penjara yang mengalami kebutaan.

Dari cerita singkat tersebut, setiap tanggal 14 Februari disepakati mengenang peristiwa itu dengan perayaan Hari Valentine, sebagai hari kasih sayang karena orang-orang merayakannya dengan hal-hal romantis dan penuh cinta.

Biasanya, orang-orang merayakan Valentine dengan memberi hadiah berupa bunga, cokelat, liburan, atau makan malam romantis bersama pasangan dan seterusnya.

Dari sejarah munculnya, baik latar belakang, pemeran dan apresiasi pasangan cinta yang dilakukan pada hari itu, jelas bahwa Islam sebagai agama yang mengatur hubungan cinta antar manusia tentulah sangat tidak islami.

Karena itu dengan pendekatan apapun tidak ada alasan yang membenarkan kegiatan tersebut karena dipastikan akan merusak akidah, merusak syariah dan merusak
akhlak manusia terutama kalangan anak muda.

Bagaimana dengan hari cinta sedunia? Hari Cinta Sedunia adalah hari peringatan kecil yang dirayakan pada tanggal 1 Mei di seluruh dunia.

Hari ini dirayakan di berbagai negara, terutama di Amerika Serikat. 

Sejumlah Gubernur, Wali Kota, dan pejabat Amerika telah menyatakan tanggal 1 Mei sebagai “Hari Cinta Sedunia”, sebagian besar dicatat oleh Harold W. Becker, pendiri “The Love Foundation”, sebuah organisasi nirlaba Amerika Serikat, menciptakan Hari Cinta Global, yang diluncurkan pada tanggal 1 Mei 2004.

Tinggalkan komentar