Dialog Interaktif RRI Makassar: FKUB Sulsel Ajak Masyarakat Bersama Menjaga Kedamaian di Sulsel

Makassar, fkub-sulsel.org., Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) Makassar kembali menghadirkan program Dialog Interaktif dengan tema “Menjaga Kondisi Aman dan Damai di Sulawesi Selatan”, Senin (8/9) pukul 09.00 – 10.00 WITA. Kegiatan ini menghadirkan Mallingkai Ilyas, Wakil Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan, bersama Kompol Saharuddin, Kasubbid Multimedia Bidang Humas Polda Sulsel, dengan dipandu host Arty Alfiart.

Dalam dialog tersebut, Mallingkai Ilyas menegaskan bahwa kondisi Sulawesi Selatan saat ini berada dalam suasana aman dan damai, dengan aktivitas masyarakat yang kembali normal. Menurutnya, kedamaian tidak hadir dengan sendirinya, melainkan harus terus dijaga melalui penguatan komunikasi lintas agama, silaturahmi tokoh masyarakat, serta peningkatan kesadaran publik tentang pentingnya hidup rukun.

“Damai itu tidak boleh dianggap sebagai kondisi yang datang sendiri, melainkan harus dirawat dan dijaga setiap hari. FKUB mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mengedepankan dialog, saling menghargai, dan menyelesaikan perbedaan dengan cara musyawarah,” ungkap Mallingkai.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sinergi multipihak antara FKUB, pemerintah daerah, TNI-Polri, tokoh adat, pemuda, dan organisasi kemasyarakatan dalam menjaga keamanan. FKUB, kata Mallingkai, bermitra dengan pemerintah daerah dalam perumusan kebijakan strategis, berkoordinasi dengan aparat keamanan dalam deteksi dini potensi konflik, sekaligus membangun ruang-ruang dialog kultural bersama tokoh adat, pemuda, dan ormas keagamaan.

Dialog juga menyinggung maraknya hoaks dan ujaran kebencian di media sosial. Menurut Mallingkai, generasi muda adalah pihak yang paling rentan sekaligus memiliki peran strategis sebagai agen perdamaian. FKUB Sulsel mendorong literasi digital, kampanye positif di media sosial, pelibatan komunitas lintas agama, serta penyelenggaraan pelatihan dan kemah kebangsaan untuk memperkuat solidaritas anak muda.

“Generasi muda jangan hanya menjadi objek informasi, tetapi harus tampil sebagai motor penggerak perdamaian,” tegasnya.

Dalam ranah pendidikan, FKUB juga aktif bekerja sama dengan sekolah, madrasah, dan kampus melalui FKUB Goes to Campus, dialog kebangsaan, hingga pencetakan duta kerukunan dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Hal ini dilakukan agar nilai toleransi tidak hanya dipahami, tetapi menjadi karakter yang hidup di tengah generasi penerus bangsa.

Menutup dialog, Mallingkai menekankan bahwa peran masyarakat sangatlah penting dalam menjaga kondusifitas Sulawesi Selatan. Ia mengajak warga untuk berhati-hati dalam ucapan maupun tulisan, menjaga silaturahmi lintas agama dan suku, serta mengajarkan nilai toleransi kepada anak-anak sejak dini.

“Dengan langkah sederhana, masyarakat sesungguhnya telah menjadi penjaga kedamaian dan keamanan di lingkungannya masing-masing,” ujarnya.

Acara dialog interaktif ini diharapkan semakin memperkuat semangat kolektif seluruh elemen masyarakat dalam menjaga Sulawesi Selatan tetap aman, damai, dan rukun.

Tinggalkan komentar