Dr. Ir. Yonggris: Agama untuk Pemberdayaan Umat

Agama hadir bukan untuk kepentingan agama itu sendiri, melainkan untuk kebaikan manusia. Ia datang sebagai sumber pencerahan, bukan pengekangan; untuk memberdayakan manusia, bukan memperdaya manusia.

Dalam hakikatnya, agama menjadi landasan moral dan spiritual agar manusia hidup lebih berdaya, mampu meraih kesejahteraan lahir dan batin dengan hati yang jernih. Bila agama justru menimbulkan konflik dan kebencian, maka itu pertanda ia telah jauh dari makna sejatinya.

Gagasan eco-theologi yang dicanangkan oleh Menteri Agama menjadi langkah penting dalam memberdayakan umat, menghidupkan kembali kesadaran spiritual untuk bumi. Dalam ajaran Buddhis dikenal konsep eco-dhamma, bahwa menjaga alam adalah bentuk welas asih dan kebajikan tertinggi, sebab bumi adalah rumah tempat kehidupan bersama.

Agama juga menjadi sumber nilai luhur dalam kehidupan ekonomi dan sosial. Kejujuran, ketekunan, dan keikhlasan dalam bekerja adalah benih kemakmuran yang berkelanjutan. Seharusnya, semakin taat beragama, semakin makmur kehidupan manusia. Bukan sebaliknya.

Agama sejati bukan hanya janji surga di akhirat, tetapi kekuatan untuk mewujudkan surga di bumi ini, melalui kedamaian, kesejahteraan, dan kasih di antara sesama makhluk.

Tinggalkan komentar