
Banjarmasin, fkub-sulsel.org., Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas jejaring kerukunan antarwilayah dengan menghadiri silaturrahmi peserta Rapat Koordinasi (Rakor) Regional Plus FKUB se-Kalimantan yang digelar di Aula Kayuh Baimbai, Kantor Walikota Banjarmasin, 24 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi momentum penting mempererat hubungan dan kerja sama lintas daerah dalam memperkuat harmoni kehidupan beragama di Indonesia.
Acara silaturahmi ini dihadiri oleh peserta dari FKUB Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan. Selain itu, turut hadir pula perwakilan FKUB dari luar Kalimantan, yakni Sulawesi Selatan dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hadir dalam acara ini, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (Kapus PKUB) Kementerian Agama RI, Gus Adib, serta Wakil Walikota Banjarmasin, Hj. Ananda, yang memberikan sambutan dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Ketua FKUB Kalimantan Selatan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta Rakor Plus atas partisipasi dan komitmen mereka dalam menjaga dan memperkuat semangat kerukunan antarumat beragama.
Sementara itu, Kapus PKUB, Muhammad Adib Abdushomad, yang akrab disapa Gus Adib, dalam arahannya menyampaikan apresiasi terhadap capaian indeks kerukunan umat beragama yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Ia juga menyoroti hasil survei nasional yang menunjukkan bahwa kinerja pemerintahan Prabowo – Gibran dalam urusan agama mendapat penilaian tertinggi.
Meski demikian, Gus Adib mengingatkan bahwa masih diperlukan sosialisasi Peraturan Bersama Menteri (PBM) Nomor 9 dan 8 Tahun 2006. Ia mendorong FKUB di seluruh daerah untuk lebih aktif menjangkau generasi muda melalui program “FKUB Goes to Campus and School” agar nilai-nilai toleransi dan kerukunan terus ditanamkan sejak dini.
“Masih banyak tantangan ke depan, khususnya terkait penolakan pendirian tempat ibadah yang masih terjadi di berbagai daerah. FKUB harus menjadi jembatan dialog dan solusi damai dalam menghadapi dinamika ini,” ujar Gus Adib.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Walikota Banjarmasin, Hj. Ananda, menyampaikan bahwa salah satu tantangan besar di awal masa jabatannya adalah mengatasi persoalan sampah di kota Banjarmasin. Namun, berkat dukungan dan peran aktif para tokoh agama, masalah tersebut mulai dapat diatasi secara bertahap.
“Peran tokoh agama sangat besar di Banjarmasin. Dengan teladan dan ajakan mereka, masyarakat menjadi lebih sadar dan peduli terhadap kebersihan dan lingkungan,” ungkap Hj. Ananda.
Rangkaian kegiatan Rakor Regional FKUB se-Kalimantan ini akan dilanjutkan pada tanggal 25 – 26 Oktober 2025, di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, dengan agenda utama rapat koordinasi, dialog kebangsaan, dan penyusunan rekomendasi bersama untuk penguatan kerukunan umat beragama di wilayah Kalimantan dan Indonesia secara umum.
Delegasi dari FKUB Provinsi Sulawesi Selatan terdiri atas Dr. Nurman Said, Dr. Ir. Yonggris, MM, Mallingkai Ilyas, Dr. Hj. Mardyawati Yunus, MA, Hj. Saenab, dan Muhammad Ilyas, S.Ag, M.Ag,. Kehadiran mereka menjadi momentum penting untuk mempererat silaturrahmi dengan masyarakat perantau asal Sulawesi Selatan yang banyak bermukim di wilayah Kalimantan.
Melalui forum ini, FKUB Sulsel menyampaikan harapan agar para perantau asal Sulsel di Kalimantan terus menjadi duta kerukunan dan teladan toleransi, sekaligus berperan aktif membangun daerah asal.
“Pertemuan ini bukan hanya ajang koordinasi, tetapi juga sarana memperkuat silaturrahmi dengan warga Sulawesi Selatan di tanah rantau. Kami mengajak semua untuk bersama membangun Sulsel yang lebih harmonis, damai, dan toleran,” ungkap Mardyawati Yunus, salah satu anggota delegasi FKUB Sulsel.
Sebagai mitra strategis Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI, FKUB Sulawesi Selatan terus berperan aktif dalam memperluas jejaring kerukunan dan moderasi beragama lintas wilayah. Melalui keterlibatan dalam forum nasional seperti ini, FKUB Sulsel menegaskan komitmennya untuk menjadi penggerak harmoni, jembatan dialog, dan inspirasi kolaborasi antarumat beragama demi terciptanya Indonesia yang damai dan bermartabat.