Ramadan dengan Cinta #23: Cinta Kemanusiaan

Prof. Dr. KH. Muammar Muhammad Bakry, Lc.,MA.

Penulis : Prof. Dr. KH. Muammar Muhammad Bakry, Lc., MA. (Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Selatan)

Kemanusiaan (insaniyah) adalah nilai-nilai yang mendasar dari manusia berupa sifat-sifat yang melandasi hubungan antar manusia seperti perlakuan yang adil, kepedulian terhadap sesama, penghormatan pada harakat dan martabat manusia tanpa diskriminasi dan seterusnya.

Contoh yang menarik dari Nabi Muhammad saw yang menyuapi secara rutin perempuan Yahudi buta yang sering menuduh Nabi Muhammad sebagai tukang sihir dan pembohong besar.

Rasulullah saw tidak menaruh dendam dan membenci malah bersikap lembut atas dasar kemanusiaan.

Bukan hanya orang yang hidup dijaga harakatnya sebagai manusia, masyhur dalam riwayat, Nabi saw berdiri untuk menghormati jenazah Yahudi sebagaimana riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdurrahman bin Abi Laila, Qais bin Sa’ad dan Sahal bin Hunaif sedang berada di Qadisiyah, lalu tiba-tiba jenazah ditandu dan melewati keduanya, keduanya pun berdiri untuk menghormati.

Nabi dalam haji wada’ mendeklarasikan kewajiban menjaga hak asasi manusia tanpa terkecuali dengan menjaga harta mereka, menjaga kehormatan mereka dan menjaga jiwa mereka, perintah itu sama dengan menghormati dan menjaga tanah haram.

Karena itu, mengorbankan kehidupan satu manusia atau membuat kerusakan di muka bumi sama kalau mengorbankan kehidupan semua manusia, sebaliknya siapa menjaga kehidupan seorang manusia sama jika menjaga seluruh kehidupan manusia, demikian dijelaskan dalam QS. Al-Maidah ayat 32. 

Allah memuliakan anak cucu Adam sebagaimana QS. Al-Isra ayat 70, tanpa ada diskrimansi berdasar atas latar belakang suku, bangsa termasuk agama.

Semua layak menikmati fasilitas dunia dan seisinya di laut dan daratan, diperkenankan berkompetisi dalam memperoleh kebaikan-kebaikan. 

QS. al-Hujurat ayat 13 yang menunjukkan bahwa Islam memandang semua manusia setara, dengan firman “Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikanmu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal”. 

QS. al-Mumtahanah ayat 8 bahwa Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.

Karena itu, al-Qur’an menyerukan untuk memberikan kepada yang membutuhkan, membantu orang-orang yang tertindas, dan berusaha untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera bagi semua. 

Demikian sebagian ayat-ayat kemanusiaan dalam al-Qur’an. Intinya, pesan kemanusiaan dalam ayat-ayatnya yakni membantu orang yang membutuhkan, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan menghargai perbedaan dan seterusnya.
 
Benarlah sabda Nabi, Hai Aisyah, bertakwalah kepada Allah swt, dan bersikaplah ramah. Sesungguhnya keramahan jika ditempatkan di manapun, ia akan menghiasinya, dan tidak dilepas dari mana pun kecuali ia akan menjadikannya buruk”. (HR Muslim).

Tinggalkan komentar