
Gowa, fkub-sulsel.org., Direktorat Binmas Polda Sulawesi Selatan melalui Subditbinpolmas menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Aula Polres Gowa, Selasa (30/09). Kegiatan ini dihadiri 180 peserta yang terdiri dari unsur Tiga Pilar Kamtibmas, tokoh masyarakat (tomas), tokoh agama (toga), tokoh adat (toda), Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM), organisasi sosial, komunitas masyarakat mitra Polri, serta satuan komunitas berpengaruh di lingkungan pemukiman.
FGD ini menghadirkan sejumlah narasumber dari internal dan eksternal Polri. Salah satu narasumber eksternal dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan. Tampil sebagai narasumber adalah H. Mallingkai Ilyas, Lc., C. Med., Wakil Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel, dengan materi Strategi Pemecahan Masalah Sosial Berbasis Forum/Komunitas.
Dalam pemaparannya, Mallingkai Ilyas menekankan bahwa masalah sosial seperti kemiskinan, intoleransi, narkoba, kriminalitas, hingga perundungan tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat atau pemerintah. Menurutnya, forum dan komunitas memiliki peran strategis karena lebih dekat dengan masyarakat dan dipercaya oleh warga.
“Masalah sosial itu bukan hanya tanggung jawab aparat atau pemerintah, tapi menjadi tanggung jawab bersama, yang harus dipikirkan bersama berbasis komunitas atau forum dalam mencari solusi terbaik dari persoalan yang dihadapi di masyarakat”, ujarnya.
Ia menguraikan prinsip dasar pemecahan masalah sosial yang menekankan kebersamaan, dialog, keadilan, dan kolaborasi lintas sektor. Forum-forum seperti FKUB, FKPM, karang taruna, majelis taklim, hingga paguyuban lokal disebutnya sebagai jembatan antara masyarakat, aparat keamanan, dan pemerintah.
Lebih lanjut, ia memaparkan lima peran penting forum/komunitas dalam penyelesaian masalah sosial: deteksi dini, mediasi dan dialog, edukasi dan literasi sosial, kolaborasi program sosial, serta advokasi kebijakan. Strategi praktis juga ditekankan, mulai dari pemetaan masalah, penguatan kapasitas forum, program pencegahan, kolaborasi multi-pihak, hingga monitoring dan evaluasi.
“Masalah sosial hanya bisa dipecahkan jika forum, tokoh, dan komunitas hadir aktif bersama masyarakat. Kuncinya ada pada deteksi dini, mediasi dan musyawarah, serta kolaborasi yang solid,” tegas Mallingkai.
FGD ini juga menghadirkan narasumber dari Internal Polri, Kombes Pol Anang Triarsono, S.I.K., M.Si., Direktur Binmas Polda Sulsel, dengan materi Strategi Optimalisasi Pemolisian Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal dan Digital dalam Mewujudkan Kelurahan/Desa Aman. Hadir pula Narasumber eksternal Ansyar, S.STP, M.AP, Sekretaris Badan Kesbangpol Provinsi Sulsel, dengan materi Penguatan Regulasi Pembentukan, Pembinaan, dan Pemberdayaan Forum, Orsosmas, dan Komunitas Masyarakat Mitra Pemerintah dan Prof. Dr. Ir. H. Zakir Sabhara, HW, S.T., M.T., IPM, Asean Eng., Wakil Rektor UMI, dengan materi Membangun Penguatan Peran Orsosmas/Kommas Mitra Polri Berbasis Kegiatan Non Politik.
Kegiatan FGD ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Polri, pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi sosial dalam membangun ekosistem keamanan dan ketertiban berbasis kearifan lokal serta solidaritas sosial sehingga setiap potensi masalah sosial dapat dideteksi lebih dini dan dicegah sebelum berkembang menjadi konflik besar.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum memperkuat peran forum dan komunitas sebagai mitra strategis Polri dalam menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan kondusif di Sulawesi Selatan.