
Makassar, fkub-sulsel.org., Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Training of Trainer (ToT) Anti Narkoba yang berlangsung di Aston Inn Hotel, Senin (24/11/25).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kesbangpol Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Haikal Sulaiman, S.STP., M.SI., Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Kombes Pol. Ardiansyah, S.IK., MH., Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Dr. H. Ali Yafid, M.Pd.I., Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Selatan Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., MA.
ToT Anti Narkoba diikuti sejumlah 60 orang peserta dari Penyuluh Agama, Mubaligh dan Pemuda Lintas Agama yang dilaksanakan selama 2 hari, dengan menghadirkan sejumlah narasumber dan fasilitator dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan.
Ketua FKUB Sulsel, Prof. Muammar Bakry, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai respon atas meningkatnya kerentanan penyalahgunaan narkoba yang kini tidak lagi mengenal batas usia, lingkungan, maupun latar belakang sosial.
“Tokoh agama, mubaligh, penyuluh dan pemuda adalah garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Melalui ToT ini, FKUB ingin memastikan mereka memiliki pemahaman komprehensif tentang bahaya narkoba dan mampu menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing,” ujarnya.
Menurut Prof. Muammar Bakry, isu narkoba bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga menyentuh dimensi moral, kemanusiaan, hingga kerukunan sosial.
“Kerusakan akibat narkoba dapat memicu berbagai masalah sosial dan konflik di masyarakat. Karena itu, melibatkan pemuka agama dan pemuda lintas agama merupakan langkah strategis dalam menjaga harmoni dan ketahanan sosial,” tambahnya.
Kombes Pol. Ardiansyah, S.IK., MH., dalam sambutannya menyampaikan bahwa, kegiatan ini menjadi ikhtiar dalam membangun benteng moral dan sosial di tengah masyarakat, ia berharap peserta dapat menjadi pelopor dalam gerakan pemberantasan narkoba.
“Kegiatan TOT hari ini bukan hanya kegiatan pelatihan semata, tetapi merupakan ikhtiar bersama untuk membangun benteng moral dan sosial di tengah masyarakat. Melalui pelatihan ini, kami berharap para peserta akan menjadi agent of change, pelopor gerakan War On Drugs for Humanity, serta fasilitator pengetahuan yang mampu menyampaikan pesan bahaya narkoba dengan bahasa yang sesuai nilai- nilai keagamaan dan budaya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kombes Pol. Ardiansyah, S.IK., MH., menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam gerakan anti narkoba dan beraharap FKUB Sulsel dapat menjadi mitra strategis.
“BNN Provinsi Sulawesi Selatan sangat menyadari bahwa memerangi narkoba tidak dapat dilakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor, terutama dari para tokoh agama yang memiliki kapasitas untuk menggerakkan umat dan memberi pemahaman yang bermakna. Semoga sinergi antara BNNP dan FKUB Sulawesi Selatan ini terus berlanjut dan menjadi contoh bagi daerah lainnya,” lanjutnya.
Kepala Kanwil Kemanag Sulsel, menilai bahwa Tokoh agama adalah sosok yang menjadi panutan di masyarakat. ia juga menekankan peran pemuda sebagai generasi emas bangsa Indonesia.
“Tokoh agama adalah panutan. Kata-kata Bapak/Ibu didengar, dipercaya, dan ditaati oleh masyarakat. Para penyuluh hadir setiap hari di tengah umat, membimbing, menyampaikan pesan, dan memberi teladan. Pemuda lintas agama adalah pemilik masa depan — cepat, kreatif, dan sangat berpengaruh di ruang digital,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ali Yafid menyampaikan komitmennya untuk mendukung FKUB Sulsel, Pemerintah dan BNNP Sulsel dalam memberantas narkoba, ia berharap kegiatan ini menjadi upaya dalam mewujudkan masyarakat yang aman, harmonis, dan bebas narkoba.
“Kegiatan ini bukan hanya program, tetapi merupakan ikhtiar besar untuk menyelamatkan generasi Sulawesi Selatan dari ancaman narkotika. Kemenag Sulsel dengan sepenuh hati mendukung upaya FKUB, BNN, dan Kesbangpol dalam sinergi lintas sektor untuk mewujudkan masyarakat yang aman, harmonis, dan bebas narkoba,” harapnya.
Sementara itu, Haikal Sulaiman dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa kegiatan ToT ini sejalan dengan program pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga sejalan dengan program FKUB Sulsel dalam upaya gerakan menjaga masyarakat.
“Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya peningkatan Indeks Kerukunan dan Indeks Harmoni, karena mempertemukan seluruh unsur agama dalam satu gerakan bersama untuk menjaga masyarakat dari ancaman narkoba. Keikutsertaan lintas agama dalam satu tema yang sama menjadi bentuk nyata nilai moderasi, kolaborasi, dan solidaritas sosial,” paparnya.
Mengakhiri sambutannya, Haikal Sulaiman menyampaikan apresiasinya kepada FKUB Sulsel atas inisianya dalam melaksanakan kegiatan ToT Anti Narkoba, ia menilai ToT ini menjadi upaya FKUB dan Pemerintah dalam pencegahan Narkotika.
“Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada FKUB Provinsi Sulawesi Selatan yang telah menginisiasi kegiatan ini sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika di Daerah Provinsi Sulawesi Selatan,” tutupnya.