
Makassar, fkub-sulsel.org., Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan, menjadi Narasumber dalam kegiatan Sinkronisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMN – RPJMD) Tahun 2025 – 2029, yang berlangsung di Ballroom Hyyat Place Makassar, Selasa (20/05/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia. Kegiatan yang dibagi dalam dua sesi tersebut, mengangkat tiga isu penting dalam pembangunan nasional dan daerah, yakni: Pendidikan, Agama dan Budaya.
Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Selatan Prof. Dr. KH. Muammar Bakry, Lc., MA., diamanahkan untuk memberikan paparan mengenai rekomendasi Pembangunan Daerah dibidang Agama.
Dalam paparannya, Prof. Muammar mengurai hubungan agama dan budaya, ia menilai antara agama dan budaya saling memberikan penguatan dalam pembangunan.
“Sulawesi Selatan adalah provinsi yang memiliki ragam budaya dan adat istiadat, namun menariknya, budaya tersebut justru tidak luntur terhadap nilai-nilai agama, misalnya budaya memakai sarung, jas dan songkok recca dalam acara pernikahan, ini adalah budaya yang memiliki nilai-nilai agama yang tinggi. Jadi antara agama dan budaya saling memberikan penguatan, tentu dengan porsinya masing-masing,” paparnya.
Lebih lanjut, Prof Muammar menjelaskan, pentingnya budaya dilestarikan sebagai kekuatan negara dalam berbagai dimensi perbedaan.
“Indonesia adalah negara yang homogen, tidak hanya soal agama, tapi juga soal budaya, bahasa, ras, adat istiadat, namun berbedaan ini adalah kekuatan bagi kita sebagai bangsa, ditengah keberagaman ini kita bisa hidup damai dan rukun, itu karena nilai-nilai agama telah menjadi nilai dasar dalam kebangsaan kita,” tutupnya.